Tidak Transparan, Ada Dugaan Oknum Gunting Anggaran Dana Hibah di Kelurahan Tejoagung

METRO. — Bantuan Dana hibah di Kelurahan Tejoagung Metro Timur Kota Metro, kepada sejumlah lingkungan Rukun Warga ( RW ) menuai pertanyaan. Pasalnya, sistem penyaluran yang diterima warga sangat rancu dan menuai tanda tanya. Dimana bantuan hibah yang diberikan itu berupa barang yang tidak sesuai peruntukan.

Salah satu contoh bantuan hibah yang disalurkan oleh pihak kelurahan Tejoagung kepada lingkungan RW 04 yakni di TPA ( Taman Pendidikan Alquran) dan Masjid Nurul Huda berupa sejumlah material bangunan dan barang.

Bacaan Lainnya

Menurut Toso, selaku Ketua RW 04 Tejoagung mengakui jika telah menerima bantuan hibah bagi TPA dan Masjid dari pihak kelurahan.

” Bantuan hibah telah kami terima, tapi berupa barang bukan berbentuk uang, dan itu yang menyalurkan bantuannya langsung oleh bu Lurah Retno,” ujar Toso saat dikonfirmasi,” Jumat ( 28/7/2023).

Dirinya menyebut, sebelumnya pengajuan proposal bagi TPA dan Masjid diserahkan pihaknya kepada Kelurahan Tejoagung.

” Bantuan tersebut memang kami mengajukan proposal untuk bantuan rumah ibadah ke pihak kelurahan Tejo Agung,” imbuhnya.

Saat ditemui, Toso selaku Ketua RW 04 menjelaskan jika bantuan dana hibah yang diterima bukanlah berbentuk uang. Sebab, pihaknya justru harus mengeluarkan dana tambahan dari kas masjid untuk penggunaan barang tersebut.

” Bantuan itu dana hibah, tapi kenapa kami terima berupa barang untuk masjid dan TPA, yang tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Kami terpaksa bayar upah tenaga tukang untuk pasang keramik dan lainnya yang menggunakan kas masjid. Totalnya semua bantuan dana hibah senilai 90 juta, dan untuk acuan harga barang yang menentukan pihak dari Kecamatan Metro Timur melalui Kasi Kesra,” jelas Toso.

Sementara itu, Retno sebagai Lurah Tejoagung, menyarankan agar menemui pihak RW 04.

” Langsung saja tanyakan sama pak RW, mas ,” ungkap bu Lurah.

Diketahui, ada 4 item bantuan berupa barang senilai 90 juta yang telah diterima oleh pihak lingkungan RW 04 Kelurahan Tejoagung Metro Timur, yakni sebagai berikut :

1. Keramik Lantai sebanyak 80 kotak senilai ?
2. Alat Pemandian Jenazah senilai ?
3. Plapon merk vvc ukuran 20×6 + 17 m senilai Rp. 40 juta.
4. Alat kasidah Hadroh + bahan kain batik 15 potong untuk pakaian seragam Risma Masjid senilai Rp.16 juta.

Melihat fakta di atas, sangatlah janggal dalam sistem penyaluran. Patut dipertanyakan adalah.

– Mengapa pihak penerima hibah hanya menerima berupa barang dan bukan uang senilai 90 juta. Apakah memang begitu sistem penyalurannya ?

– Bantuan berupa barang langsung dari Toko Bangunan dan diserahkan oleh Lurah Tejoagung.

– Pihak penerima bantuan hibah merugi dan harus mengeluarkan ongkos tambahan untuk upah pengerjaan kegiatan. Apakah dalam pengajuan proposal tidak ada pengajuan ongkos biaya upah ?

Sebab, jika di jumlahkan dari keseluruhan item barang tersebut, tentu sangatlah tidak sesuai dari jumlah 90 juta. Terindikasi ada oknum nakal yang telah menggunting anggaran hibah dalam penyaluran bantuan tersebut.

Kedepan, tim media akan menemui pihak Kecamatan dan bidang Kesra Pemkot Metro, guna mempertanyakan tentang sistem penyaluran bantuan hibah. Sehingga kedepan pihak penerima bantuan – bantuan hibah dapat sesuai dan tidak lagi terbebani dengan ongkos tambahan. (Nurasikin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *