METRO, — Berbagai macam Buku bacaan, baik itu kitab kuning, AL-QUR’AN, Yaasin tahlil dan juga buku pelajaran dibagikan LGS kepada Dewan Guru dan siswa Sekolah yang berada di Pondok Pesantren ataupun Panti asuhan Tuma’ninah Yasin di Jl. Pala, Kauman, Metro Lampung, Senin (24/07/2023).
Taufikurrahman selaku Ketua Lembaga Garuda Sakti (LGS) mengatakan, dalam agama Islam kita mengenal kebodohan mendekati kemiskinan. Sedangkan kemiskinan mendekati kekufuran,” ujarnya.
Sedangkan makna kalimat diatas berarti, ketika kita mengalami kebodohan, sudah pasti kita akan mendekati kemiskinan.
Kemiskinan disini memiliki arti serta makna yang luas. Disini menurut penafsiran saya, kemiskinan dalam memiliki ilmu yaitu miskin ilmu, ungkapnya.
Ketika suatu insan mengalami hal itu (miskin ilmu), sudah pasti insan yang bersangkutan akan mengalami kekufuran, ataupun kesesatan, terangnya.
Lanjut Taufik, dalam menjalani kehidupan sosial dimasyarakat, kita sudah cukup banyak mengetahui juga melihat pola hidup orang disekitar yang mengalami kekufuran karena miskinnya ilmu agama.
Untuk itu, kami berharap melalui bantuan berbagai macam buku ini, agar bisa dimanfaatkan dengan sebaik baiknya, minimal bisa sedikit membantu dalam proses belajar mengajar yang berada dalam lingkup Pesantren/Panti Asuhan ini.
Tambahnya, ada suatu hadist yang berbunyi, “tuntutlah ilmu sampai ke Negeri China, yang memiliki arti kata, selagi kita masih menjalani hidup, teruslah menuntut ilmu sampai kita sudah berada diliang lahat/mati.
Dalam tafsiran hadist diatas, janganlah merasa bosan maupun jenuh untuk menuntut ilmu ketika kita masih menjalani hidup untuk bekal kita nanti.
Karena, kalo kita tidak mau merasakan pedihnya menuntut ilmu, kelak kita akan merasakan sengsaranya menanggung kebodohan, tutupnya. (Rls)