Sepuluh Detik .id. Asahan
Sangat amat disesali dan merasa gerah kepada Warga Tanjungbalai’ sikap pejabat Desa Kades Silomlom Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan sungguh tidak mencerminkan perkataan pemimpin yang tak pantas di tiru ” bahwa warga masyarakat Tanjungbalai jika pindah kedesanya bertempat tinggal menjadi bandar sabu”, ” ungkap Indra Yusriska kades tersebut pada Rabu,(23/7/2025) di desa silomlom disalah satu warung kopi dihadapan beberapa warga.
Yang artinya bahwa semua warga masyarakat Kota Tanjungbalai tidak ada yang baik yang berpindah ke desanya desa silomlom itu diartikan membuat dirinya resah sebagai dituding jadi Bandar Sabu, ungkap sang kades yang dengan lantang mengatakan.
Dilokasi beberapa awakmedia online 10Detik dan media garis62 berada dilokasi mendengarkan perkataan itu, dalam kurung (semua) yang artinya menyamakan semua warga Tanjungbalai.
Bahwa ungkapan kades silomlom dengan warga dan awak media tak memperdebatkan dikarenakan situasi warga masyarakat silomlom sedang ramai pembeli antipasi kericuhan pada warung kopi yang jaraknya seratusan meter dari kantornya.
Kemudian dengan perasaan yang tidak senang beberapa wartawan mengungkapkan sikap yang menyudutkan Targa Tanjung Balai disebut sebut jadi bandar sabu jika pindah ke daerah nya,
Selanjutnya kepada awak media tidak menyenangkan perkataan tersebut melalui via whatshap kembali mengkonfirmasi dan iya kades silomlom indra tak menggubris malah membenarkan ” iya memang betul warga Tanjungbalai tidak ada yang baik jika pindah kedaerahku (jadi bandar sabu)” ungkap Indra Yusriska kades silomlom dengan tegas menyatakan.
Ditempat terpisah Menyikapi hal itu Ketua LSM Komunitas Peduli Sungai Sumatera, Aswin Sitorus mengingatkan kepada masyarakat desa silomlom bahwa kedepannya janganlah pilih pemimpin seperti itu yang tidak punya etika, sepantasnya kepala Desa itu menjadi contoh panutan pada warga masyarakat bukan malah sebaliknya,” Tegasnya.(astr)





