Pasaman, sepuluhdetik. id — “Alhamdulillah dunsanak kita dari Malaysia akan meloti kampung halamannya.” Kata Sabar AS Wakil Bupati Pasaman kepada Wartawan Sabtu (5/8). Di rumah dinasnya.
Lebih lanjut Sabar AS mengatakan kedatangan warga Malaysia yang berasal dari Rao Pasaman ini merupakan potensi besar untuk pengembangan Pasaman dimasa yang akan datang.” Ini peluang untuk kemajuan Pasaman kedepan.” Ungkap Sabar AS yang juga nakhoda Partai Demokrat Pasaman dengan semangat.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama ungkap Sabar AS, secara finansial dan waktu Malaysia pasar strategis untuk pengembangan seluruh potensi Pasaman. Sebut saja, pertanian, perikanan dan pariwista. Tidak tertutup kemungkinan dengan potensi wisata sejarah (napak tilas nenek moyang dengan makanan khas kampung halaman ditambah sentuhan terkini di beberapa destinasi wisata termasuk juga homestaynya. Malasyia merupakan pasar yang bagus untuk ditargetkan dalam pengembangan Pasaman kedepan urai Sabar AS.
Untuk ke Malasyia hanya butuh waktu satu jam pesawat dengan harga mulai 500 ribu rupiah dari Bandara Minang Kabau Intetnasional. Murah dan cepat. Sangat memungkinkan rasa “Asli” kampung halamam mereka “JARO” yang didapatkan dalam kunjungan ke Pasaman akan menjadi agenda rutin yang bisa kita manfaatkan untuk masa yang akan datang. Kunjungan JARO akan dilaksanakan pada tanggal 20-26 Oktober dengan rencana agenda hari pertama terus ke Rao, menginap selama 3 malam di Rao.
Kita melalui OPD terkait akan melalukan komuniasi intens dengan JARO sehungan dengan kunjungannya ke Rao. Baik makanan, menginapan, pertunjukan seni, destinasi wisata bahkan seminar sehari dengan tema peluang kerjasama antara Pasaman dan Malslaysia dalam pengembangan potensi alam Rao untuk kemajuan Pasaman.”Kita optimalkan komunikasi dengan JARO sehubungan kedatanganya.” Ungkap Sabar AS.
Dari berbagai sumber yang didapatkan wartawan, JARO adalah sebuah NGO yang berdaftar dengan nama Persatuan Jalinan Rao Malaysia yang disingkat menjadi (JARO). Organisasi JARO ini dianggotai oleh para keturunan Rao yang lahir dan dibesarkan di Malaysia. Ia berasal dari berbagai-bagai lapisan sosial masyarakat. Mulai dari mantan Menteri, Mantan Ketua Setiausaha Negara (KSN), wakil rakyat (DPR) dosen dan sebagainya.
Maka untuk mendirikan organisasi yang resmi dan diakui oleh pemerintah sebagai organisasi yang sah dan legal perlu didukung oleh orang yang kuat dan berpengaruh juga di Malaysia.
Rao yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah daerah yang meliputi berbagai-bagai daerah yang luas seperti Panti, Padang Gelugor, selayang, Lansek Kodok, Lubuk Layang, Beringin, Sungai Ronyah, Muara Sipongi dan sebagainya yang terletak di pulau Sumatera. Di sebelah Utara, Rao berbatasan dengan Sumatera Utara, di sebelah Timur berbatasan dengan Riau Daratan, di Selatan, bersempadan Minangkabau manakala di sebelah Barat, terbuka dengan Selat Mentawai yang secara geografi membentuk permukaan bumi di daratan pulau Sumatera.
Orang Rao yang datang ke Tanah Malayu terdiri dari golongan petani dan pemburu emas. Tanah Melayu ketika itu terkenal dengan Semenanjung emas.
(Eko)