Pasaman, sepuluhdetik.id — Bupati Pasaman selaku Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sabar AS, menyatakan eksistensi dan peran PMI makin dirasakan di tengah masyarakat Pasaman menyusul setelah sejumlah kemajuan yang diperoleh.
“Kita bangga dan haru karena eksistensi dan peran PMI makin dirasakan oleh masyarakat,” ujar Sabar AS saat penutupan Diklat Korps Relawan (KSR) PMI Pasaman sekaligus merayakan HUT PMI ke-79 tingkat Pasaman di Lubuk Sikaping, Jumat (13/9/2024). Perayaan HUT PMI itu ditandai dengan pemotongan tumpeng PMI.
Menurut Sabar AS yang juga menjabat Bupati Pasaman itu, PMI Pasaman makin kuat dan bisa bergerak dinamis karena mendapat dukungan dari palang merah remaja (PMR) yang tersebar di sekolah-sekolah yang ada di Pasaman.
PMI Pasaman, menurut mantan anggota DPRD Sumbar itu, juga didukung oleh relawan donor darah yang ada di nagari-nagari dan simpul jaringan yang ada di kecamatan-kecamatan dan puskesmas-puskesmas.
Umpan balik dari keorganisasian yang kuat itu, menurut Sabar AS, stok darah di PMI Pasaman sudah surplus sejak beberapa tahun belakangan ini. “Padahal dulu stok darah selalu dikeluhkan kurang,” ungkapnya.
Dikatakan Sabar, semua yang dilakukan PMI Pasaman sebagai upaya untuk menekan kasus kematian ibu dan anak serta meningkatkan usia harapan hidup masyarakat Pasaman.
“Muaranya adalah untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) Pasaman,” tandas mantan Wakil Bupati (Wabup) Pasaman itu.
Organisasi PMI Pasaman yang makin kuat dan solid, menurut Sabar, juga mendatangkan implementasi lain. “Kita semakin tanggap dan tangguh dalam ikut menangani kebencanaan yang terjadi Pasaman,” katanya.
Usai membacakan sambutab, Sabar AS berkesempatan menyalami sejumlah peserta upacara untuk kemudian pamit guna melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Rao.
Wakil Ketua PMI Pasaman Rosben Aguswar mengakui banyak hal penting yang bisa dipetik dari pelaksanaan
Diklat Korps Relawan (KSR) PMI Pasaman yang dilaksanakan selama beberapa hari tersebut.
Terutama, menurut Rosben, berhasil dibentuk sebanyak 35 orang tenaga relawan terlatih yang akan disebar di 12 kecamatan yang ada di Pasaman. “Mereka merupakan tenaga inti PMI Pasaman,” sebut Rosben.
“Mereka merupakan ujung tombak persoalan kepalangmerahan dan kebencanaan di Pasaman,” sebutnya. “Mereka sudah dibelali ilmu dan keterampilan yang cukup untuk menghadapi kondisi-kondisi tertentu.”
Sementara Kepala Divisi Organisasi SDM dan Diklat PMI Sumbar Antoni Kartika menyampaikan apresiasi terhadap PMI Pasaman yang dinilai telah mampu meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
“Kita juga memberi apresiasi terhadap PMI Pasaman yang terus berupaya untuk meningkatkan kapasitasnya,” ujar Antoni. “Semoga ke depan akan semakin meningkat lagi,” ujarnya.
(Eko)