Guna Lestarikan Kearifan Lokal, SMP Negeri 4 Metro Menggelar Festival Tupping, Sekura dan Fashion Show

SEPULUHDETIK.ID — Sunanto S.Pd.,M.Pd, Kepala SMP Negeri 4 Metro Lampung melepas Festival Tupping dan Sekura Lampung yang diadakan di SMP Negeri setempat Jl. Paria, Metro Timur, Senin (12/07/2023).

Kepala SMP Negeri 4 Metro Sunanto dalam sambutannya sebelum melepas kegiatan ini mengatakan, “ini kegiatan dalam rangka Festival projek Propil pelajar Pancasila,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

 

Hari ini ada kegiatan yang diusung kearifan lokal dan fashion show. Lalu kedua ada tema berkelanjutan.

Kenapa kita ambil tema Tupping atau sekura, Sekura merupakan salah satu strategi yang digunakan masyarakat Lampung pada saat itu yang bertaruh diabad VI di Lampung Barat saat itu penyebar agama Islam itu memakai topeng atau sekura untuk menyebar agama Islam secara sendiri sendiri, ungkapnya.

Kemudian kedua, sekura digunakan masyarakat Lampung Selatan sekitar tahun 1576 ketika melawan Belanda, ini diminta untuk memakai topeng.

Diakhir sambutannya, Sunanto berpesan agar anak-anak tertib dalam Festival, jangan melebihi jalur batas yang telah ditentukan dan buang sampah sembarangan.

Sementara itu Ruliana Sofia koordinator projek SMP 4 Metro mewakili kepala sekolah, Sunanto S.Pd.,M.Pd dan Afriasinta koordinator festival tuping dan sekura lampung menjelaskan, hari ini ada kegiatan yang pertama festival sekura dan yang kedua Fashion show untuk gaya hidup berkelanjutan.

“Sekura dan Tupping itukan projek kearifan lokal, kita ambil tema tuping dan Sekura lampung,” ujarnya.

Ia menjelaskan dari tema tersebut bahwa, anak anak sekarang jarang sekali melihat secara langsung festival Tupping dan sekura karena kurang dilestarikan, ungkapnya.

Maka dari itu, karena ini kearipan lokal kita tinggal di Lampung yuk kita sama sama belajar mengetahui melestarikan budaya tempat kita tinggal.

Dengan tersebut maka, kita jadi tahu dan mengingat leluhur. Karena hal itu digunakan pada masa peperangan jadi menggunakan topeng supaya tidak dikenali, paparnya.

“Jadi kita mengambil semangat perjuangan nya,” cetusnya.

Untuk rute Festival hari ini kita pakai rute terdekat saja, kasian anak SMP. Kita ke kanan sampai Puskesmas Iringmulyo lalu muter dan Masuk gang arah SMK N 3 dan kembali lagi kesini, jelasnya.

Dirinya berpesan kepada anak anak anak, semoga kalian lebih paham lagi tentang budaya mengerti semua perjuangan
Selain itu kekompakan harus dijaga.

Ditambahkannya Ruli, sebenarnya ini kegiatan projek sekolah penggerak, yang diselenggarakan setiap tahun minimal 3 hingga 4 tema.

Pada tahun ajaran 2022/2023 tema yang diusung suara demokrasi berkebinekaan global, gaya hidup berkelanjutan dan kearipan lokal, pungkasnya.

 

(Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *