Erzaldi : Kita Tidak Bisa Bekerja Sendiri Guna Perbaikan Ekonomi Kita Harus Melibatkan Investor

TOBOALI – Sepuluhdetik id-
Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung periode 2017-2022, Erzaldi Rosman Djohan, bersama tim Pro ER Basel, melakukan kunjungan ke Toboali dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat. Pertemuan ini menjadi moment penting untuk membahas berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat Bangka Selatan, terutama terkait dengan perekonomian yang semakin melemah,”paparnya”.(27/09/2024)

Dalam pertemuan yang berlangsung akrab itu, berbagai isu sosial dan ekonomi dibahas, termasuk program beasiswa gratis yang diinisiasi oleh Institut Erzaldi, yang diharapkan dapat membuka akses pendidikan bagi generasi muda. Erzaldi menyampaikan pentingnya kolaborasi dan inisiatif dalam menghadapi tantangan ekonomi, serta menekankan perlunya tindakan nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bangka Belitung.

Bacaan Lainnya

Erzaldi: Perbaikan Ekonomi Harus Libatkan Investor

Menanggapi aspirasi tersebut, Erzaldi menyatakan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dalam memperbaiki ekonomi tanpa campur tangan investor. Menurutnya, keterlibatan pihak luar sangat dibutuhkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di Bangka Belitung.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja untuk memperbaiki ekonomi. Perlu ada campur tangan pihak luar, terutama investor,” ujar Erzaldi. Ia juga menjelaskan bahwa banyak rencana investasi yang gagal terealisasi akibat pandemi COVID-19 yang melanda dunia.

“Kendalanya banyak, terutama setelah COVID-19, banyak program yang sudah direncanakan tapi akhirnya gagal terlaksana. Jadi, kita harus mengambil inisiatif sendiri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.

Pentingnya Melawan Hoaks

Selain membahas masalah ekonomi, Erzaldi juga menekankan pentingnya menjaga kewaspadaan terhadap informasi yang tidak benar atau hoaks. Menurutnya, salah satu penghambat kemajuan daerah adalah mudahnya masyarakat terprovokasi oleh isu-isu yang menyesatkan. Ia mengajak masyarakat untuk lebih kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak valid.

“Permasalahan kita, tipikal masyarakat kita ini sangat mudah diprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Jadi apapun itu, jangan mudah percaya dengan isu-isu yang menyesatkan, terutama hoaks,” jelasnya.

(T-APPI)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *