Pasaman (Sumbar), sepuluhdetik.id —
Distribusi BBM ke Daerah Kabupaten Pasaman terganggu dampak pasca cuaca ekstrem belakangan ini di Sumatera Barat mengakibatkan tanah longsor dan badan jalan yang terban.
Dari lumpuhnya jalur lintas di Palupuah Kabupaten Agam yang merupakan lintas Bukittinggi ke Pasaman yang juga lintas Sumatera Barat Ke Sumatera Utara akibat kondisi ini mengakibatkan pendistribusian BBM ke Pasaman terganggu, pengguna kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat di pasaman merasa kesulitan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak untuk kendaraan mereka.
Masyarakat sangat kesulitan untuk mendapatkan BBM karena alses di jalur lintas Palupuah Kabupaten Agam berdampak keberbagai sektor, diantaranya adalah terganggu nya Distribusi BBM ke daerah Kabupaten Pasaman seperti yang terpantau di salah satu SPBU di Kecamatan Lubuk Sikaping Pada Minggu (29/11) siang dimana ditempat ini tidak terlihat sama sekali proses pengisian BBM ataupun salah satu BBM yang masih tersedia di pump bensin.
Pihak SPBU setempat Dedi menjelaskan bahwa DISTRIBUSI terus di upayakan oleh pihak Pertamina ke jalur ALTERNATIF dengan terlebih dahulu melakukan SURVEY.
” Kami selalu berusaha untuk selalu koordinasi kepada Pertamina mencari solusi untuk pendistribusian BBM ke Lubuk Sikaping, untuk DISTRIBUSI melalui jalur ALTERNATIF akan dilakukan jika rute dinyatakan benar-benar layak dan aman untuk dilewati oleh Truck Tangki pembawa BBM.” terang Dedi.
Sementara itu para sopir juga sangat merasakan dampak dari rentetan Bencana Alam yang terjadi di beberapa wilayah Sumatera dalam kurun waktu sepekan terakhir, Tarigan salah seorang sopir truk rute Siantar Provinsi Sumatera Utara tujuan Bukittinggi menceritakan pengalaman nya yang tersendat-sendat akibat lumpuh nya akses dibeberapa tempat di sepanjang jalur yang dia lalui.
” Biasa nya saya hanya menghabiskan waktu satu hari satu malam ke sumbar, tapi karna banyak akses jalan yang lumpuh akibat bencana alam saya jadi menghabiskan waktu 4 hari dan sekarang pun masih di lubuk sikaping padahal masih 67 km lagi ke tujuan saya Kota Bukittinggi. ” terang Tarigan.
(EKO)





